Rabu, 24 Desember 2014

Histori Ayam Goreng Lombok Idjo Semarang

Mengapa menggunakan nama Lombok Idjo, bermula dari mencari menu spesial atau menu yang kemungkinan besar disenangani masyarakat. Kebetulan, menu utamanya adalah ayam goreng dengan sambal. Maka pilihan jatuh pada sambal lombok idjo, yakni Lombok Kriting Idjo yang kemudian dijadikan brand sampai sekarang.

Melihat peminat yang terus bertambah banyak, selain merenovasi bangunan di Jl Gajah Mada 158 yang tidak lagi memadai, dibukalah Rumah Makan Lombok Idjo di Jl Setiabudi (Semarang Atas) – sebelum Hotel Plaza.

Kehadiran Rumah Makan Lombok Idjo di Jl Setiabudi seolah menambah mantap kibaran bendera Lombok Idjo. Karenanya, mulai tahun 2008, Rumah Makan Ayam Goreng Lombok Idjo pun memutuskan untuk mengembangkan sayap ke kota lain. Diawali dari Yogyakarta, kemudian berkembang ke Solo, Tegal, Kudus, Madiun, Kediri dan Ungaran.

Kini, Rumah Makan Ayam Goreng Lombok Idjo di Jl Gajah Mada 158 mempekerjakan 65 karyawan. Rumah makan ini dibuka mulai jam 10.00 sampai 21.30 setiap hari. Salah satu daya tarik dari rumah makan ini, selain menu khasnya ayam goreng dengan sambal Lombok idjo adalah harganya yang terjangkau. Bahkan, dapat dikatakan, tempat ini merupakan rumah makan rakyat menengah ke bawah.

Untuk traktir teman berulang tahun, misalnya, tidak perlu khawatir. Tak usah jauh-jauh jika Anda tinggal di Madiun, bisa segera berkunjung ke Jl. Kalimantan 36 Madiun. Lombok Idjo Cabang ke-12 Semarang. Semua bisa makan sampai kenyang dengan beraneka ragam menu yang tersedia dan isi dompet tak banyak terkuras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar